Entri Populer

Rabu, 15 Juni 2011

KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME

KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME
1. Peristiwa berikut dapat termasuk adaptasi fisiologi adalah…
a. Hibernasi c. menggigil
b. Kompetisi d. migrasi
2. Apabila suatu organisme mampu beradaptasi terhadap kekeringan , perubahan iklim dan suhu maka kemungkinan yang terjadi pada organisme tersebut adalah….
a. Mampu beradaptasi c. hanya hidup di daerah tropis
b. Penyebarannya terbatas d. penyebarannya luas
3. Organisme yang dapat hidup di tempat lain yang keadaannya jauh berbeda dengan keadaan aslinya disebut…
a. Adaptasi c. modifikasi
b. Preadaptasi d. kamuflase
4. Untuk menjaga suhu tubuh, kelinci memiliki cara tertentu yaitu dengan…
a. Memiliki ekor pendek sehingga tidak cepat kedinginan
b. Kakinya panjang sehingga dapat cepat berteduh
c. Aktif di waktu malam ketika udara dingin
d. Memiliki telinga panjang untuk menghilangkan panas badan
5. Adaptasi yang serupa dengan adaptasi pada tungkai penyu, dijumpai pada hal-hal berikut ini kecuali, …
a. Ekor buaya c. tungkai lumba-lumba
b. Kaki kuda nil d. kaki kadal
6. Diantara organ-organ berikut yang homolog adalah…
a. Sayap burung dengan sayap serangga
b. Paru-paru dengan insang
c. Kaki depan anjing dengan tangan manusia
d. Mulut serangga denga paruh burung
7. Suatu bunga mempunyai mahkota bunga berwarna menarik , serbuks sari lengket dan mempunyai kelenjar madu. Ciri-ciri seperti bunga tersebut termasuk adaptasi…..
a. Morfologi c. fisiologi
b. Tingkah laku d. psikologi
8. Dormansi adalah…
a. Istirahat panjang pada hewan selama musim panas
b. Keadaan rumput seperti mati di musim kemarau
c. Istirahat panjang pada hewan selama musim salju
d. Keadaan biji tanaman yang belum mengalami pertumbuhan
9. Urutan peristiwa sehingga terbentuk spesies baru adalah…
a. Evolusi-adapatasi-seleksi alam
b. Seleksi alam-adaptasi-evolusi
c. Adapatasi-seleksi alam –evolusi
d. Evolusi-seleksi alam-adapatasi
10. Tumbuhan yang hamper punah adalah…
a. Kayu eboni, bunga raflesia dan cendana
b. Mahoni, jati,dan cemara gunung
c. Anggrek, raflesia dan apel malang
d. Mawar laut, sengon dan jeruk Bali.
11. Punahnya dinosaurus pada 65 juta tahun yang lalu disebabkan karena….
a. Tidak mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan
b. Kalah bersaing dengan hewan-hewan lainnya
c. Jumlah keturunannya hanya sedikit
d. Adanya wabah penyakit
12. Rayap dewasa sering memakan kembali kelupasan kulitnya. Hal ini bertujuan untuk….
a. Membersihkan lingkungan sekitarnya
b. Mendapatkan makanan yang mudah
c. Mendapatkan kembali flagellate
d. Mengurangi pengeluaran air
13. Peristiwa berikut ini adalah terkait dengan adaptasi tingkah laku, kecuali…
a. hibernasi c. mimikri
b. estivasi d. dormansi

14. Salah satu contoh adaptasi fisiologi pada unta terhadap lingkungan gurun adalah…
a. Kulit tubuh tebal, berlapiskan zat tanduk
b. Tubuh mempunyai kantung penyimpanan air
c. Kotorannya kering dan urinnya lebih pekat
d. Mempunyai kalasa sebagai penyimpanan air.
15. Yang bukan contoh adaptasi tingkah laku adalah…
a. paus sering muncul ke permukaan air untuk mengambil udara pernafasan
b. pada musim kemarau jahe-jahean mematikan bagian batangnya
c. ikan air tawar sedikit minum banyak mengeluarkan urine
d. anai anai akan memakan kembali kulitnya yang terkelupas
ULANGAN HARIAN
SEMESTER II KELAS IX
Materi PEWARISAN SIFAT

Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Mengapa gen dianggap materi genetis yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat ?
2. Sebutkan perbedaan pengertian sifat resesif dan sifat intermediet !

3. Jika persilangan antara jeruk masam dan jeruk manis menghasilkan jeruk manis dengan genotip (Mm), tentukan genotip kedua induknya !

4. P = Aa x AA

G = A dan a A
F = ………………………….

5. Amati gambar kromosom di samping, jelaskan pengertian sentromer dan DNA!



6. Sebutkan banyaknya gamet jika genotypenya AaBBCc!
7. Faktor kelainan pada indra mata yang diturunkan dari orang tua adalah……..

8. Sifat B (bulat) dominan terhadap b (keriput) berdasarkan diagram di atas ini perbandingan fenotif dan genotype pada persilangan tersebut adalah….

9.Penyakit yang berhubungan dengan heriditas/ pewarisan sifat dan terletak pada kromosom X
adalah…………
10. Dari persilangan bergenotif BBCC x bbcc diperoleh Fl (BbCc). Jika Fl disilangkan
dengan sesamanya, maka kemungkinan keturunan yang bergenotif BBCc memiliki
perbandingan ....

Kerjakan dengan teliti, yakinlah bahwa kamu pasti bisa

Rabu, 01 Juni 2011

ADAPTASI

Adaptasi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
A. Adaptasi Hewan
Tujuan hewan beradaptasi dengan lingkungannya adalah untuk mencari makanan dan melindungi diri. Dengan demikian, hewan mampu bertahan hidup dan berkembang biak.
1. Adaptasi Hewan dengan Lingkungan dalam Mencari Makanan
a. Serangga
Perhatikan serangga-serangga pada Gambar 3.1 berikut ini.



Bentuk mulut serangga bermacam-macam sesuai dengan jenis makanannya. Bentuk mulut serangga ada yang pengisap, penusuk, dan pengunyah-penjilat.

2. Adaptasi Hewan Burung dengan Lingkungan dalam Mencari Makanan
b. Burung
Pernahkah kamu mengamati kaki burung atau bebek?
Perhatikan Gambar 3.2 berikut.


Apakah kaki burung elang sama dengan kaki burung hantu?
Adaptasi pada burung meliputi kaki burung dan paruh burung.
• 1) Kaki Burung
Bentuk kaki burung sesuai dengan lingkungan tempat hidupnya (habitat) dan makanannya. Perhatikan Gambar 3.3.


Dari Gambar 3.2 dan Gambar 3.3. dapat kita amati bahwa kaki burung berbeda-beda. Mengapa demikian?
Seperti dijelaskan sebelumnya, kaki burung sesuai dengan habitat dan makanannya. Perhatikan uraian berikut. Kaki elang memiliki empat jari. Setiap jari memiliki kuku yang sangat kuat. Bentuk kaki seperti ini sesuai untuk mencengkeram mangsanya. Selain itu, bentuk tersebut sesuai untuk bertengger di pohon. Burung elang digolongkan ke dalam burung pencengkeram. Kaki burung gelatik memiliki empat jari dan ukurannya kecil. Bentuk kaki seperti itu memudahkan gelatik untuk bertengger pada batang padi. Burung gelatik digolongkan ke dalam burung petengger. Kaki bangau memiliki kaki yang panjang. Jari jarinya memiliki sedikit selaput. Bentuk seperti ini memudahkan bangau untuk berjalan di atas lumpur ketika mencari makan.
Bebek memiliki kaki yang berselaput. Bentuk kaki seperti ini memudahkannya untuk berjalan di atas tanah berlumpur. Selain itu, kaki berselaput berfungsi untuk berenang. Bebek termasuk ke dalam burung perenang.

• 2) Paruh Burung
Apakah kamu memelihara burung di rumahmu?
Bagaimana bentuk paruhnya? Bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya.
Perhatikan berbagai bentuk paruh pada Gambar 3.4.


Burung elang memiliki paruh yang besar dan runcing untuk merobek mangsanya. Ujung paruhnya berbentuk seperti kait yang tajam. Bentuk paruh tersebut sesuai untuk burung pemakan daging.
Burung pipit memiliki paruh yang pendek dan
kuat. Bentuk paruh tersebut sesuai untuk memecah biji-bijian.
Burung bangau memiliki paruh panjang dan besar. Bentuk tersebut memudahkannya untuk mencari ikan di rawa-rawa atau daerah lumpur.
Bebek memiliki paruh berbentuk pipih dan lebar. Bentuk ini sesuai untuk mencari makanan di dalam lumpur. Bebek biasanya mencari makanan berupa cacing di dalam lumpur.

3. Adaptasi Hewan untuk Melindungi Diri













Untuk mempertahankan hidupnya, hewan perlu beradaptasi untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancamnya. Misalnya, kalajengking seperti terlihat pada Gambar 3.5 memiliki alat penyengat. Hewan-hewan tersebut mengeluarkan racun atau bisa untuk melindungi diri dari musuhnya. Kalajengking jika diganggu, ekornya akan melengkung ke atas dan ekor tersebut akan langsung menyengat musuhnya. Selain kalajengking dan kelabang, berikut cara beberapa hewan lainnya melindungi diri dari musuhnya.
a. Cecak dan Kadal
Perhatikan Gambar 3.6. Pernahkah kamu melihat cecak atau kadal yang memutuskan sebagian ujung ekornya? Hal itu dilakukan untuk mengelabui pemangsanya. Jika ada pemangsa yang menyerang dan menangkap ekor cecak atau kadal, keduanya akan segera memutuskan ekornya. Bagian ekor yang putus akan bergerak-gerak untuk beberapa menit. Hal ini akan mengalihkan perhatian pemangsanya. Pada saat itu, cecak atau kadal akan segera menjauhi pemangsanya. Ekor cecak
dan kadal akan tumbuh seperti semula dalam beberapa bulan.


b. Ular

Banyak ular yang memiliki bisa. Bisa itu digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya. Bisa merupakan zat racun yang dapat mematikan. Contoh ular berbisa adalah ular kobra dan ular derik. Namun, ada pula ular yang memiliki gigi taring (Gambar 3.7), tetapi tidak memiliki bisa. Contoh ular yang tidak berbisa adalah ular sanca.
c. Bunglon
Pernahkah kamu melihat bunglon? Bunglon adalah hewan yang hidup di pohon. Bunglon melindungi diri dengan cara mengubah warna tubuhnya, sesuai dengan warna lingkungan yang ditempatinya. Jika bunglon berada di tanah, warna tubuhnya akan seperti warna tanah. Jika bunglon di atas daun, warna tubuhnya akan seperti warna daun (Gambar 3.8). Perubahan warna bunglon ini disebut mimikri. Mimikri merupakan salah satu cara bagi makhluk hidup untuk berkamuflase.
Kamuflase adalah suatu kemampuan hewan untuk menyamarkan diri sehingga kehadiran hewan tersebut di lingkungan tidak jelas.
d. Kupu-Kupu
Sayap kupu-kupu memiliki bentuk, pola, dan warna yang dapat berfungsi untuk mengalihkan perhatian pemangsanya. Misalnya, corak sayapnya yang menyerupai bola mata burung hantu. Hal tersebut dapat membuat pemangsa menjauhi kupu-kupu. Peristiwa tersebut disebut mimikri. Untuk melakukan mimikri, suatu hewan memerlukan adanya model-model yang ditiru. Dalam hal ini, model yang ditiru kupu-kupu adalah bentuk mata burung hantu. Kadang-kadang ada kupu-kupu, yang memiliki sayap sewarna dengan tempat yang dihinggapinya.

e. Belalang Daun
Hewan lain yang memiliki kemampuan kamuflase adalah belalang daun (Gambar 3.10). Belalang daun memiliki bentuk tubuh yang pipih, bersayap lebar dan tubuhnya berwarna hijau. Jika belalang daun hinggap di pohon atau daun, akan sangat sulit membedakannya dengan warna daun. Hal itu dilakukan untuk melindungi diri dari hewan pemangsanya, seperti burung.


f. Cumi-Cumi
Apakah kamu pernah memakan cumi-cumi? Jika Ibumu membersihkan cumi-cumi biasanya terdapat tinta hitam yang harus dibuang (perhatikan Gambar 3.11). Tahukah kamu apakah fungsi tinta tersebut? Tinta hitam itu akan dikeluarkan cumi-cumi ketika dirinya terancam bahaya. Cumi-cumi dengan segera akan mengeluarkan tinta untuk mengaburkan pandangan musuhnya.


B. Adaptasi Tumbuhan dengan Lingkungannya
1. Cara Tumbuhan Melindungi Diri
Untuk apa tumbuhan melindungi diri? Tumbuhan melindungi diri dari gangguan hewan. Tumbuhan melindungi diri dengan berbagai cara. Cara tumbuhan melindungi diri bergantung pada jenis tumbuhan tersebut. Tumbuhan melindungi diri dengan cara memiliki duri, bulu racun, dan bau tidak sedap.

Perhatikan Gambar 3.12. Mawar memiliki batang yang berduri. Pohon rotan dan pohon bambu memiliki bulu-bulu halus yang dapat mengakibatkan rasa gatal jika kamu menyentuhnya. Mawar dan bambu merupakan tumbuhan yang beradaptasi dengan lingkungannya.
2. Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Habitatnya
Bagaimana cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungan atau habitatnya? Coba kamu perhatikan tumbuhan kaktus ataupun mawar. Kaktus tumbuh di tanah kering dan berpasir. Kaktus memiliki akar panjang dan menyebar. Akar itu berfungsi menyerap air dan mineral dari tanah. Kaktus juga memiliki batang yang tebal dan berongga serta daunnya kecil-kecil. Tujuan batangnya yang berongga ini untuk menyimpan air. Tujuan daunnya kecil-kecil untuk mengurangi penguapan air yang terlalu banyak pada musim kering. Bagaimana dengan tumbuhan yang hidup di air? Pernahkah kamu melihat bunga teratai atau tanaman kangkung? Bunga teratai memiliki daun yang lebar-lebar dan tipis (Perhatikan Gambar 3.13). Mulut daunnya banyak. Daun teratai yang tipis berguna untuk mengapung di permukaan air, sedangkan daunnya yang lebar berfungsi menangkap cahaya matahari lebih banyak sehingga penguapan air lebih banyak.
Teratai juga memiliki akar panjang dan melekat di dasar air. Bentuk akar ini membantu teratai memperoleh mineral dari dasar air dan memancangkan dirinya agar tidak lepas. Jika Ibumu memasak kangkung, coba kamu perhatikan batangnya. Apakah batangnya berongga? Batang
yang berongga ini bermanfaat agar kangkung dapat terapung di atas air.

Begitu pula dengan eceng gondok (Gambar 3.13). Eceng gondok dapat terapung di atas air karena tangkai daunnya yang menggembung berisi udara. Selain untuk mengapungkan tubuhnya, rongga udara tersebut juga berfungsi untuk bernapas. Menurutmu, apakah daun eceng gondok yang tipis memiliki fungsi yang sama dengan daun teratai?